Monthly Archives: Maret 2009

surat dari Jenderalat MSF

uskup-januaria

 

 

Sejak tanggal 31 Januari lalu Dioses Januária, di Brasilia, mendapat seorang uskup baru, Mgr. José Moreira da Silva. Uskup José sebelumnya imam projo di Keuskupan Porto Nazionale, wilayah Amazzonia di Brasilia. Beliau ditahbiskan sebagai uskup tanggal 17 Januari lalu. Setelah hampir 25 tahun menjalankan tugas pastoralnya, Mgr. Anselmo Müller MSF akhirnya menjalani masa pensiun dan kini tinggal di Paroki San Augustino, di Chapada Gaúcha, sebuah wilayah pedesaan dalam keuskupan yang sama. Beliau akan melayani di paroki itu. Keuskupan Januária dilayani oleh para uskup dari MSF sejak tahun 1962, selama 47 tahun.

Baca lebih lanjut

KELUARGA, SEKOLAH IMAN DAN NILAI-NILAI MANUSIAWI

Keluarga

Gereja menegaskan bahwa ada 3 komunitas yang bertanggungjawab atas pendidikan anak-anak dan kaum muda, yaitu: Keluarga, Masyarakat/negara, dan Gereja. Ketiga komunitas ini secara kodratnya dianugerahi Allah tanggungjawab mendidik anak-anak dan kaum muda. Baca lebih lanjut

PERKAWINAN CAMPUR: ANTARA LOGIKA, IMAN DAN CINTA

Di mana logika hatiku
Jatuh cinta kepadanya
Tetapi ternyata asmara
Tak kenal dengan logika..”

Baca lebih lanjut

PACARAN BEDA AGAMA, MENGAPA DIBICARAKAN?

 Biasanya, dalam tahap pacaran, pemuda dan pemudi kurang memikirkan soal agama, yang penting cinta. Akan tetapi, hal ini sangat tergantung dari pendidikan dan kebiasaan dalam keluarga. Baca lebih lanjut

PACARAN

Pengertian pacaran Pacaran berarti tahap untuk saling mengenal antara seorang pemuda dan pemudi yang saling tertarik dan berniat untuk mengadakan hubungan yang eksklusif (terpisah, sendiri, istimewa). Dengan pengertian itu, berarti pacaran memang diarahkan untuk suatu hubungan yang lebih lanjut, lebih dalam, dan lebih pribadi lagi. Ini tidak boleh diartikan sebagai keharusan untuk melanjutkan. Baca lebih lanjut

“AINAN, SEKALI-SEKALI BUKAN YANG TERKECIL….”

MISI MSF DI ATAMBUA:

 

Satu tahun sudah kami ditugaskan untuk menjajaki tempat yang akan dilayani oleh MSF Kalimantan di wilayah paroki Kiupukan, keuskupan Atambua. Sesuai pembicaraan awal antar uskup Atambua dan Provinsial MSF, bahwa MSF Kalimantan menjajaki di wilayah bagian selatan dari paroki Kiupukan. Dalam penjajakan tersebut, ada beberapa tempat yang memungkinkan untuk membangun sebuah paroki. Baca lebih lanjut

PATER JEAN BERTHIER MS DI PENGHUJUNG LANSIAKU…

Di atas kasur busa dalam kamar tamu Provinsialat Banjarbaru, bekas garasi mobil yang diubah menjadi rangkaian kamar tidur tamu, aku terbaring kelelahan setelah mengikuti serentetan pertemuan pendalaman mengenai Sang Pendiri MSF. Baca lebih lanjut

TAPAK-TAPAK KESUCIAN

Pater Jean Berthier MS adalah seorang pribadi yang layak dipuji, seorang kristiani tersohor dalam pelbagai keutamaan. Dia seorang yang luar biasa dengan kasih berlimpah-limpah kepada Allah, dengan kesetiaan mendalam kepada Gereja. Berikut ini beberapa kesaksian dari tokoh yang mengenalnya dari dekat. Baca lebih lanjut

“BONUS PASTOR” DARI KOMUNITAS PASTOR BONUS MANILA

 

bishopantonio 

Pada perayaan Ekaristi Hari Minggu Misi Sedunia, 19 Oktober 2008, Komunitas MSF Pastor Bonus diundang untuk ikut berkonselebrasi di gereja Katedral keuskupan Novaliches, Manila. Komunitas Pastor Bonus hadir dengan kekuatan penuh (P. Wahyu, P. Yere, P. Lukas, P. Benoit, P. Erwin, dan P. Yamrewav) bersama dengan P. Paul Yan Olla (Assisten Jenderal MSF dari Roma) dan P. Teddy (Provinsial MSF Prov. Kalimantan). Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Uskup Novaliches, Mgr. Antonio Tobias DD, dimaksudkan juga sebagai penerimaan resmi para misionaris baru dan pelepasan mereka yang akan kembali ke negara masing-masing atau berpindah tugas ke tempat lain. Hadir dalam perayaan Ekaristi tersebut sejumlah besar misionaris yang berdomisili di keuskupan Novaliches dari bermacam negara dan benua, bersama dengan umat yang memenuhi gereja. 

Baca lebih lanjut

PERKAWINAN CAMPUR

Seorang bapak, aktvis paroki dan Gereja pernah datang kepada saya menceritakan kebingungan yang dialami bersama istrinya tentang anak putrinya yang akan menikah namun tidak dengan pemuda yang seiman. Sejak dari awal mereka sebagai orang tua tidak menyetujui adanya hubungan itu. Mereka beranggapan bahwa apa yang dilakukan anaknya itu akan ‘memalukan’ mereka sebagai aktivis Gereja. “Masak aktivis Gereja kok anaknya menikah dengan yang beragama lain”. Demikian pergulatan mereka. Tetapi semakin dilarang, semakin nekat pula putrinya tersebut. Maka dalam kebingungan bapa ini datang dan menceritakan persoalan ini. Lantas bagaimna permasalahan ini dilihat dalam terang hukum Gereja dan iman kita? Baca lebih lanjut